A. Keahlian Ibnu Haitham
Siapa yang suka mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk foto? Karena foto juga, kita bisa mengabadikan momen istimewa. Kamera sebagai alat pembuat foto, ternyata di temukan oleh salah satu ilmuwan muslim bernama Ibnu Al Haitham. Yuk kita baca.
Ibnu Haitham atau Alhazen adalah seorang ilmuwan yang ahli dalam filsafat, matematika, geometri, dan ilmu falak. Nama aslinya adalah Abu All Muhammmad Al Hasan Ibnu Al Haitham. Alhazen adalah julukan dari ilmuwan Eropa dan Barat pada Ibnu Al haitham.
Ibnu Haitham lahir di Basra, Irak pada 965 M atau 354 H. Awalnya ia bekerja pada pemerintah Irak, sampai kemudian ia pindah ke Mesir guna menuntut ilmu.
Bayangkan di tahun 1000 M, sudah ada ilmuwan Islam yang ahli berbagai banyak disiplin ilmu. Jika dikaitkan dengan waktu wafatnya Nabi Muhammad di tahun 11 H atau 632 M, dipastikan Ibnu Al Haitham hidup di masa kejayaan Islam.
Ibnu Haitham gemar melakukan penelitian. Para ilmuwan Barat seperti Kepler, Boger, Bacon, mengadaptasi hasil penelitian Ibnu Haitham tentang cahaya, untuk menciptakan mikroskop dan teleskop.
Ibnu Haitham banyak melakukan penelitian seputar cahaya dan mata. Ia juga meneliti tentang senja dan lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan.
Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula jika matahari ada di garis 19 derajat ufuk timur. Sebaliknya bila matahari berada di 19 derajat ufuk barat, maka warna senja akan hilang.
Ibnu Haitham pernah melakukan percobaan pembakaran kaca. Inilah awal dari teori kaca pembesar, yang mendorong ilmuwan untuk membuat kaca pembesar. Selain gemar meneliti matahari, Ibnu Haitham juga gemar mengkaji penelitian tentang mata. ia adalah penemu teori gravitasi jauh sebelum Sir Isacc Newton.
Usahanya menguasai berbagai disiplin ilmu memang punya landasan. Ibnu Haitham beranggapan, gunakanlah masa muda untuk belajar banyak hal. Karena di masa muda fisik masih kuat.
B. Buku Ibnu Haitham
Jika dihitung, Ibnu Haitham sudah menulis 55 buah buku yang di antaranya:
1. Al’Jami’ fi Usul al’Hisab yang berisi teori-teori ilmu metametika dan analisanya;2. Kitab al-Tahlil wa al’Tarkib tentang ilmu geometri;
3. Kitab Tahlil ai’masa^il al ‘Adadiyah tentang aljabar;
4. Makalah fi Istikhraj Simat al’Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi para musafir;
5. Makalah fima Tad’u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum islam dan
6. Risalah fi Sina’at al-Syi’r mengenai teknik penulisan puisi.
Adapun kamera yang ditemukan Ibnu Haitham bernama kamera Obscura yang disebut juga kamera lubang jarum. Kamera Obscura menggunakan cahaya untuk memproyeksikan gambar pada permukaan bidang datar.
Ibnu Haitham wafat tahun 432 H atau 1040 M. Sepeninggalnya, Ibnu Haitham dikenal sebagai bapak optik dunia. Pada 19 januari 2016, diluncurkan kampanye pentingnya sains bidang cahaya dengan judul ‘1001 Inventions and the World of Ibn Al Haytham’. Namanya diabadikan di bulan sebagai nama sebuah kawah yaitu ‘The Crater Alhazen’. Sebuah asteroid juga dinamai 59239 Alhazen, untuk mengenang Ibnu Al Haitham.
Sungguh luar biasa kisah hidupnya ya. Mari ayah bunda sekalian, kenalkan anak kita dengan profil nyata ilmuwan muslim agar anak kita meniru semangat mereka. Cukuplah kita yang tidak tahu . Anak kita harus tahu.
Kita butuh ilmuwan ilmuwan muslim. Agar kita ini bangkit lagi. Semoga anak-anak kita bisa menjadi the next Ibnu Haitham, Al Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Batuta, the next BJ Habibie, dan masih banyak lagi ilmuwan muslim lainnya. Aamiin.
Wah, keren banget ya ternyata kamera yang kita pakai sehari-hari ini ada hubungannya sama ilmuwan muslim, Ibnu Al Haitham! Bukti kalau kejeniusan beliau nggak cuma untuk zamannya, tapi masih berdampak sampai sekarang
BalasHapusMasyaAllah ya ...ulama-ulama zaman dahulu polymath banget dapat menguasai berbagai ilmu. Sehingga ilmunya memancar menyinari dunia sampai saat ini.
BalasHapusIlmuwan muslim itu banyak, hanya kita tidak seantusias itu untuk mengetahui sebagaimana tokoh politik yang sering dibicarakan
BalasHapusAlhamdulillah ya berkat jasa bapak optik ini kita sekarang sudah mendapatkan berbagai kemudahan dalam hal berkaitan dengan pandangan yang terganggu
Terimakasih artikelnya ya
Sangat bermanfaat
Wah ternyata Masya Allah ya ilmuwan muslim. Dengar nama Ibnu haitham dari film Riko the series. Ternyata memang ada ya.. penasaran
BalasHapusMasya allah, ilmuwan muslim sebenarnya banyak ya ka. Hanya kurang disampaikan saja. Kadang malah dikenal dengan nama yang berbeda
BalasHapusMasya Allah ilmu yang ditemukan oleh Ibnu Al Haitham jadi amal jariyah hingga saat ini, karena tidak pernah terputus oleh kita selalu digunakan
BalasHapusMasya Allah...saya baru tahu Ibnu Haitham Bapak Optik Dunia. Setuju untuk mengenalkan anak-anak kita dengan ilmuwan muslim agar anak kita meniru semangat mereka.
BalasHapusSebenarnya, di dunia tuh banyak juga loh ilmuwan muslim. Memang bacaan seperti ini perlu lebih dikenalkan pada anak2 agar sejak dini mereka mengenal tokoh2 muslim cendekiawan.
BalasHapusartikel yang sangat bermanfaat, terimakasih sudah berbagi ya kak :D
BalasHapuskeren banget ya ilmuwan muslim kita ada banyak sekali yang menjadi penemu dan acuan dari berbagai ilmu kayak aljabra hingga dunia optik. jadi pengen juga nih cariin buku-buku tentang ilmuwan muslim buat anak-anakku
BalasHapusMashaAllaa~
BalasHapusJadi pengetahuan baru untukku yang selama ini hanya tau bahwa penemuan pertama selalu orang muslim yang menemukannya. Namun sayangnya dikembangkannya oleh ilmuwan Eropa atau ilmuwan asing lainnya.
Ibnu Haitham tidak hanya mencintai ilmu matematika, fisika bahkan penelitian mengenai alam dan penciptaanNya juga syair yang indah. Lengkap sekali keseimbangan otak kanan dan kirinya yaa..
MashaAllaa~
Aamin, semoga anak-anakan kita menjadi ilmuwan muslim yang nanti bermanfaat untuk sesama, keluarga dan dirinya sendiri.
BalasHapusilmuwan muslim itu banyak banget. artinya pengetahuan muslim sudah sangat maju sejak berabad abad dulu .semoga ini memotivasi dan menginspirasi anak anak kita untuk bisa belajar giat
BalasHapus